Kajian Utama "SEQ"
Senin, 03 September 2007
Bidikan utama dari kajian SEQ, sebagaimana telah disinggung sebelumnya, yai

“Aku ini harta yang terpendam.
Karena Aku ingin dikenal, maka Aku ciptakan MANUSIA.”
(Hadîts Qudsy)
Karena Aku ingin dikenal, maka Aku ciptakan MANUSIA.”
(Hadîts Qudsy)
Menjadi subyek, karena manusia yang akan mengatur kosmos ini bagi perjalanan kehidupan semua makhluk. Manusia menjadi “pemimpin” bagi dunia. Adalah logis, kalau manusia sebagai pemimpin semua makhluk. Potensi besar yang dimiliki oleh manusia dapat mengolah sumber daya alam yang telah dijadikan oleh Tuhan sebagai media bagi keberlangsungan hidup. Alam ini, pada hakikatnya, hanyalah simbol bagi eksisnya manusia, dan diharapkan manusia dapat mengambil pelajaran dari semua tanda-tanda Tuhan yang ada di langit maupun di bumi. Jagat raya ini hanyalah isyarat, sementara MANUSIA adalah yang dimaksud. Demikian postulat Arab menegaskan kepada kita, tentang eksistensi manusia.
Mengapa harus manusia yang menjadi kajian utama SEQ? Selain alasan dua di atas, manusia sebagai kosmos yang menyimpan “ribuan misteri”. Ilmu pengetahuan, sampai Millenium kedua ini, baru sedikit menyingkap fenomena yang ada dalam diri manusia? Telah jutaan tahun (menurut penelitian tentang kejadian bumi [?]), dunia ini diciptakan, dan mulai masa itu pula, manusia ada di dunia. Tapi, ilmu pengetahuan belum semuanya menyingkap keanekaragaman hayati dalam diri manusia. Mengapa manusia menyimpan misteri? Kalau kita tilik, dari dimensi bahasa saja, “manusia” berasal dari dua kata; man dan siyun (bahasa Arab). Man artinya siapakah, dan siyun artinya rahasia. Siapa rahasia ini? Begitu—terjemahan sederhananya—kata manusia, kalau dilihat dari etimologinya. Dalam kajian SEQ, para pembaca akan mengenal siapakah manusia ini.
Dalam kajian agama-agama besar, manusia menjadi sentral pembahasan. Para pembawa risâlah (pesan ketuhanan), baik namanya sebagai rasul, nabi, guru suci, dan lainnya, mereka mengajarkan tema yang sama, tentang pentingnya mengenal eksistensi diri manusia. Pelatihan-pelatihan, maupun kajian-kajian yang diselenggarakan dari masa ke masa, tidak luput dari membicarakan eksistensi diri manusia. Melihat urgennya pengenalan diri manusia, SEQ menekankan pembahasannya kepada diri manusia juga. Dari manusia, oleh manusia, untuk manusia. Itulah substansi eksitensi diri manusia.
posted by SEQ Training Center @ 08.49,
0 Comments:
Tentang Blog Ini